Tuesday, June 21, 2011

IS THIS WHAT YOU WANT??

Aku nggk tau mau nulis apa. Aku bahkan bingung dengan apa yang sedang aku alami saat ini. Kenapa semua ini terjadi? Kenapa harus aku yang mengalami? Salahkah aku mempunyai masa lalu? Kalau ada yang salah dengan masa laluku, kenapa harus diperdebatkan? Bukankah itu cuma sekedar masa lalu? Bukankah itu hanya secerca memori dalam pikiran? Seperti setetes tinta di kertas yang usang.

Mengapa semua harus diulang-ulang terus menerus? Bukankah semuanya sudah jelas? Mana bukti kata-kata percaya yang terucap? Mana bukti kesetiaan memegang teguh janji? Kenapa selalu tentang ego yang di perjuangkan? Bukankah menjalin sebuah hubungan itu seperti mengarungi samudra luas dengan sebuah perahu kecil, yang mana kita harus bahu membahu untuk menghadapi badai, saling bergantian mendayung, saling bergantian mengendarai dan bersama-sama menentukan arah tujuan kita? Tapi kenapa selalu saja ego yang harus diperjuangkan?

Setelah aku terdiam, kenapa selalu saja dengan seenaknya tentukan hidup atau matinya perahu ini? Kau pikir kau siapa? Dewa? Malaikat? Atau mungkin sekarang kau anggap dirimu Tuhan? Yang bebas menentukan kapan hidup atau matinya seseorang?

Emangnya ini permainan?
Yang mana dengan seenaknya kau bisa pencet tombol power kalau kau sudah lelah dan menyerah mengahadapi kesulitan dalam permainanmu ini?
Yang mana dengan mudah kau ganti kaset game yang kamu mainkan?
Yang mana dengan mudah pula engkau cheat segala sesuatunya sehingga semua terasa mudah?
Yang mana kau bisa aktifkan "Godmode" dimana kau lah Tuhan dalam game itu?

Emangnya aku ini mayat?
Yang dapat dengan seenaknya kau lukai dengan pisau dan berharap takkan mengeluarkan darah?
Yang dapat kau kubur begitu saja saat semuanya tidak seperti yang kau harap?
Yang mana takkan merasakan basah airmata?
Yang mana sudah tidak dapat merasakan sakit hati?
Yang mana sudah tidak dapat merasakan cinta yang dikhianati?

Kenapa kamu selalu mengungkit masa laluku? Kamu bilang kamu trima aku apa adanya? Mana buktinya? Kalau kau nggk trima dengan masa laluku, terus kenapa kau terima aku?

Aku tidak habis pikir dengan seenaknya kamu bicara putus atau nyambung. Seakan-akan semua ini mudah untuk dijalani. Ya, mungkin mudah untukmu, tapi tak mudah untukku. Aku selalu berusaha membina hubungan ini dengan segala yang aku miliki. Aku telah tentukan masa depanku denganmu. Aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik bagimu. Aku selalu mencoba untuk menjadi yang sempurna. Tapi apa? Semua dimatamu seperti membalikkan telapak tangan, seperti make up yang kamu pakai, setelah selesai kau hapus begitu saja. Aku seakan-akan seperti sampah. Memang aku sampah, dan tempatku bukan dihatimu, tempat yang pantas buat aku hanya di tempat sampah.

Okay, memang kau cantik, mungkin diluar sana kau bisa dapatkan orang yang lebih baik buat dari pada aku, dan mungkin jumlahnya banyak. Kau bahkan bisa dapatkan berapapun yang kau mau, nggak cuma satu saja, bisa ratusan bahkan ribuan. Kau bahkan bisa permainkan mereka, putusin dengan mudah, kalau sudah bosan, buang saja ditempat sampah. Itung-itung buat temenin aku di tempat sampah.

Untuk yang paling aku cintai....

0 komentar:

Post a Comment